Search

Google Translator

Tuesday, March 15, 2011

Teknologi Polymer

Polimerisasi
{[AB]  = [AB]n
n         = Derajat Polimerisasi yang diinginkan
n-10   = Oligomer
n-1     = Polimer
Setelah proses esterifikasi selesai,dilanjutkan dengan proses  polimerisasi. Polimerisasi yang digunakan adalah polimerisasi kondensasi,yang dilakukan pada keadaan :
-          Kondisi  vacum
-          Suhu 270 – 300 o C
-          Ditambahkan katalis antimoni Oksida / Germanium oksida
-          Digunakan stabilisator untuk menghindari dekomposisi thermal dari jenis senyawa phosphat.
Bila Viskositas telah tercapai,hal itu menunjukan bahwa Derajat Polimerisasi yang diinginkan telah terpenuhi. Untuk itu proses pengadukan segera dihentikan,suhu sedikit diturunkan,proses  pemvakuman dihentikan dan digantikan dengan memasukan gas  inert dengan tujuan untuk menghindari kerusakan polimer akibat  foto oksidasi.
Kemudian dilakukan proses ekstrusi,yaitu Pengeluaran (discharge) dan Pembekuan (Freezing)

 
Extrusi [ Pengeluaran (Discharge) dan Pembekuan (Freezing) ]

Yang Terjadi Pada saat ekstrusi :
-          Terjadi perubahan suhu yang dialami oleh pasta polimer, oleh karena itu ruangan ekstrusi harus dibuat konstan.
-          Suhu/Temperatur dibuat serendah  mungkin 10 – 15o C sehingga terjadi perubahan yang mendadak yang dialami oleh pasta polimer dari suhu 270 – 300o C menjadi  10 – 15o C
Fungsi oiling pada pembuatan serat sintetis :                        
-          Oiling diberikan sesaat setelah filamen mengalami pembekuan, sebelum digulung
-          Tujuan Oiling :
a.      Untuk menghindari timbulnya elektrostatik pada proses berikutnya
b.      Untuk memberikan efek pelumasan (lubricant) pada filamen
c.       Untuk  memberikan efek lemas (softener) pada filamen
Sifat Serat poliester
-          Hidrofob ( Hidro = Takut, Fob = Phob = Takut  , jadi Hidrofob = Takut Air )
-          Proses penggulungan pada pemintalan atau after treatmentnya  menggunakan kecepatan tinggi sehingga terjadi gesekan kuat antara filamen dan logam pada mesin.
-          Timbul panas dan ketidak seimbangan muatan elektron pada permukaan serat/filamen (apabila pada kain masih terdapat uap air, ketidakseimbangan muatan elektron masih bisa diatasi)
-          Akibat adanya ketidakseimbangan muatan elektron  menyebabkan terjadinya  loncatan-loncatan elektron yang tidak terkontrol dari permukaan serat/filamen. Sehingga serat akan menggulung lalu kusut dan terjadi trouble yang mengakibatkan produk cacat,mesin berhenti juga kualitas dan kuantitas produk jadi tidak baik.
-          Untuk menghindari terjadinya elektrostatis (loncatan elektron yang tidak terkontrol),maka dilakukan cara sebagai berikut :
a.      Setiap filamen diberi lapisan finish oil, untuk memberikan lapisan pada permukaan bahan agar pada saat proses dengan kecepatan tinggi tidak terjadi kontak langsung antara filamen dengan logam.
b.      Meratakan panas yang timbul akibat gesekan pada proses,sehingga tidak terjadi penumpukan elektron pada permukaan filamen.
c.       Memberi efek lembut pada filamen.
d.      Pada setiap spineret diberi rol finishing oil.


Sedikit artikel tentang Polymer dari saya. Moga bermanfaat.

Related posts :



2 comments:

  1. tere http://www.4shared.com/file/ixC0Ud2Y/ISPCE_3GPRS.html

    ReplyDelete
  2. teknologi perlu sesuatu yg indah untuk menghasilkan da bermanfaat

    ReplyDelete